Rabu, 16 November 2011

Kisah Trilogi Seruling Versus Flute Bagian I

Pada suatu masa hiduplah sekelompok masyarakat disuatu daerah yang subur melimpah dengan kekayaan alamnya. Begitu kayanya alam mereka menyebabkan banyak negeri lainnya ingin mengeruk kekayaan alam mereka tersebut. Segala cara berusaha mengambil kekayaan alam dan menguras isi yang ada didalamnya. Dan terjadilah penjajahan yang berlangsung ratusan tahun menguras kekayaan alam negeri makmur tersebut. Pada masa penjajahan itu lahirlah sebuah alat musik yang bernama seruling hadir kedunia. Alat musik tersebut mencerminkan masyarakat yang sederhana, simpel tetapi bercita rasa tinggi. Dia begitu setia menemani negeri tercinta itu dengan msuaranya yang merdu dan indah. Sawah nan hijau dan penduduk yang tentram.




Masa berganti masa tahun berganti tahun, negeri tersebut akhirnya dapat merebut kemerdekaannya kembali. Pembangunan dilakukan oleh negeri tersebut untuk mengejar ketinggalan kemakmuran dari negeri lainnya. Sang serulingpun yang mencerminkan budaya saat dijajah dan sederhana dianggap sebagai cermin budaya  ketinggalan jaman, kuno dan udik.
Saat itulah sebuah alat musik mirip seruling hadir di negeri tersebut yang bernama Flute. Flute mencerminkan budaya maju dan modern, bahannya yang mewah mengkilap dan dapat menghasilkan nada yang lebih banyak mulai nada rendah sampai nada tinggi. Tetapi namanya juga alat cetakan pabrik maka flute tak bisa disamakan dengan seruling. Istilah kerennya sekarang seruling adalah hand made. cita rasa seni terpancar jelas dari barang barang yang hand made ini.
"Eh Ling... Loe udik ngapain masih idup aja sih loe ?" Gertak Flute kepada Seruling.
"Plut ! Loe bikinan dari rongsokan aja berlagu amat sih loe !" balas Seruling tak kalah sengit. Flute terbuat dari bahan campuran beberapa logam yang tahan karat. Tentu saja bahan bahan ini tidak mungkin hasil menambang sendiri. Tentu dari bekas bahan lainnya yang didaur ulang.
"Eh walaupun gue dari rongsokan tapi melalui proses yang panjang dan dinamakan proses recycled" Kata Flute.
"Recycle itu kalau di Windows gambarnya tong sampah. Loe itu emang terbuat dari sampah plut !. Dasar loe sampah !".
"Tapi bunyi gue kan lebih enak daripada bunyi loe udik... !!" teriak Flute
"Siapa bilang bunyi loe lebih enak daripada bunyi gue ?" Jawab Seruling.
"Nantang apa ?" Flute sudah berapi api menantang Seruling.
"Siapa takut .... ". Tantang Seruling.
 Kemudian lahirlah musik ini. Pertarungan Seruling Versus Flute Bagian Pertama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar