Kamis, 17 November 2011

Putri Sekartaji

Alkisah suatu jaman kerajaan di tanah Jawa hiduplah seorang putri yang cantik jelita. Kecatikannya sudah masyur disegala penjuru pulau. Tak luput hal itu mengundang banyak pangeran dari negeri seberang yang ingin melihat langsung kecantikan sang putri. Tapi sejauh ini tiada satupun pria yang mampu meruntuhkan hati sang putri. Lambat laun pula begitu menyadari dirinya banyak diperebutkan pria maka sang putripun memberikan persyaratan yang tinggi pula. Selain sang pria harus pangeran dia juga harus kaya, muda dan tampan. Puluhan pangeran negeri seberang telah dia tolaknya.

 Disuatu negeri hiduplah seorang pangeran dari negeri yang tidak terlalu kaya. Dia cukup tampan dan masih muda. Dia mendengar bahwa diseberang lautan hidup seorang putri cantik yang sedang mencari jodoh. Dia juga mendengar banyak pangeran yang ditolaknya dan pulang dengan sakit hati. Sang pNgeran mengamati kenapa mereka sampai ditolak. Setelah menemukan penyebabnya maka sang pangeran memantapkan hati berlayar menuju ke kerajaan sang putri untuk meminangnya.

Tiba di tujuan segera pangeran membuat tenda dan pada hari yang dia pilih sendiri pangeran mengundang sang putri untuk bersedia mengunjungi tendanya. Didalam tenda yang besar, sang putri dijamu dengan pesta yang meriah. Sang putri dan pengawalnya terlarut dalam pesta tersebut sampai akhirnya sang putri kelelahan dan tertidur didalam tenda tersebut beserta para pengawalnya. Kesempatan itu tidak disia siakan oleh sang pangeran. Segera dia menutup tenda tersebut dan menyuruh pengawalnya keluar tenda. kemudia dia melucuti baju sang putri sampai telanjang dan membuka bajunya sendiri kemudian tidur disamping sang putri.

Sang putri terkejut ketika terbangun telah mendapati dirinya tanpa busana dengan sang pangeran yang tanpa busana pula. Sang putri menangis tersedu sedu, dikiranya dia telah kehilangan keperawanannya yang dia jaga ketat. Maklum sang putri masih tabu soal begituan jadi antara perawannya hilang atau belum dia belum ngerti. Pokoknya tidur telanjang dengan pria dalam kondisi bugil dikira udah digituin. Sang putripun bersumpah bahwa pria yang telah menodainya harus bertanggung jawab mengawini dia. Sang pangeran yang sebenarnya cintanya tulus kepada sang putri berjanji untuk menikahinya dan berjanji untuk datang kembali menjemput sang putri dan memboyongnya ke negerinya sendiri. Kemudian sang pangeran berlayar untuk kembali ke negerinya sendiri mempersiapkan pesta pernikahannya. Sang putri menyuruh para pengawalnya untuk tutup mulut terhadap kejadian yang menimpanya.

Setibanya di negerinya sendiri segera sang pangeran menghadap ayahanda rajanya dan menceritakan keinginannya menikah dengan sang putri. Tetapi sang pangeran tidak menceritakan kejadian tidurnya denagn sang putri. Ternyata ayahanda raja tidak menyutujui pernikahan sang pangeran dengan sang putri. Karena Ayahanda raja juga mengetahui cerita sang putri yang sering menolak pinangan para pangeran sehingga ayahanda raja mengira sang putri adalah seorang perempuan yang angkuh dan mata duitan. Dia tidak mau memiliki menantu perempuan yang angkuh dan mata duitan. Berhari hari Sang pangeran memaksa meminta ijin pada ayahandanya, tetapi ayahandanya tetap tidak memberikan ijin.

Sang pangeran dengan hati kecewa dan marah dan sedikit ngambek kepada sang ayah berniat pergi sendirian berlayar ke negeri sang putri. Tanpa sepengetahuan sang ayahnya sang pangeran pergi berlayar membawa beberapa pengawal dengan hati medongkol walaupun sebenarnya cuaca lautan saat itu tidak layak untuk berlayar. Pokoknya dia mau menerjang badai dan membelah lautan demi cinta sucinya kepada sang putri. Apa mau dikata sang pangeran tak dapat menahan kekuatan alam. Dia dan pengawalnya menyerah pada hempasan ombak badai yang menelan perahu dan seluruh isinya. Sang Pangeran gugur di lautan luas dalam mengejar cinta tulus dan sucinya.

Sang putri cantik masih setia menunggu kedatangan sang pangeran. Dia selalu memandangi lautan berharap akan ada perahu berlayar mendatanginya. Hari demi hari, minggu demi minggu berlalu namun sang pangeran tak kunjung datang meminangnya. Rasa sakit dihatinya semakin mendalam, dia merasa ditipu dan dikhianati oleh pangeran tersebut. Tiada orang yang tahu dan hanya beberapa pengawal yang mengerti keadaan sang putri tetapi mereka tak berani buka mulut terhadap aib sang putri yang pernah ditiduri sang pangeran. Rasa sakit hati sang putri semakin dalam tetapi dia tidak mau terus terang dan menanggung malu, bisa bisa diketawain oleh pangeran pangeran yang dulu telah dia tolak cintanya.

Karena tak kuat menahan beban akhirnya sang putri mengakhiri hidupnya dengan menerjunkan diri dari puncak ketinggian ke lautan yang dalam. Dendam dan sakit hatinya dia bawa bersama kematiannya. Tubuh sang putri langsung hancur lenyap dan hilang di lautan tanpa ada yang tahu. Ya tentu aja dong masa bunuh diri ngundang tetangga segala ? Ya harus ditempat yang sepi masa di dalam pasar ? Ntar nggak jadi bunuh diri deh.

Sejak saat itu di kerajaan tersebut sering muncul sosok wajah mirip sang putri yang cantik sering mendatangi para pria kemudian membunuh pria tersebut dengan keji. Sesosok perempuan yang cantik, misterius, tetapi mematikan.

Musik diciptakan sebisa mungkin menggambarkan sesosok putri tersebut. Dentemun musik ngebeat menggambarkan putri yang hidupnya mewah tetapi nada yang berulang mengesankan misterius, magis dan menakutkan, gending bila didengarkan dengan seksama akan berkesan memilukan seperti nasib sang putri sendiri. Maunya sih begitu tapi gag tau kalau kesannya lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar