Kamis, 17 November 2011

Kisah Trilogi Seruling Versus Flute Bagian II

"Bagian gue jangan loe serobot aja rongsokan". Kata Seruling kepada Flute.
"Siapa yang nyerobot ? Loe kan udik jadi nurut aja sama yang modern." Balas Flute
Keduanya terdiam.
"Tadi suaramu merdu Ling, " Kata Flute. Diam diam Flute mengagumi suara Seruling.
Seruling manggut manggut dipuji seperti itu, didalam hati diapun mengagumi suara Flute. Tidak mengira suara barang yang dia anggap rongsokan mempunyai suara yang merdu.
"Suaramu juga bagus tadi plut" Ujar Seruling tanpa sadar.
Sejenak keduanya terdiam. Keduanya saling memandang kedepan dan melamun dengan pikirannya masing masing.
Keduanya terlihat akur tidak ada perselisihan lagi.




"Cara membuatmu gimana Ling ?" tanya Flute kepada Seruling.
"Aku dibuat dari bambu yang tumbuh didesa, dipilih dari jenis yang terpilih kemudian bambu tersebut dibakar sebentar untuk kemudian dilubangi sehingga menimbulkan bunyi bunyian." Cerita Seruling tentang cara membuatnya.
"Tapi dengan cara tersebut apa kamu kuat dan tahan lama untuk dipakai ?" Tanya Flute.
"Ya enggak sih... jika dibandingkan denganmu ya tentu aku nggak sekuat kamu plut".
"Harus dijaga suhunya dan jangan menempatkan disembarang tempat. kadang kalau meletakkan aku dikursi bisa kepencet sama pantat lalu pecah deh gue, jadi dua prakkkk....". Cerita Seruling dengan sedih.
"Tidak hanya kamu saja Ling. Aku juga dibuat dari bahan yang kata kamu tadi dari bahan rongsokan memang bener. Nggak pernah orang menambang khusus untuk membentuk aku. Nggak tau asalnya bahan itu bisa dari bekas pesawat, bekas roda mobil, bekas tusuk gigi dokter, sedih rasanya". Cerita Flute curhat ke Seruling.
"tenang Flute yang penting kan suaramu merdu" Ujar Seruling sambil menepuk nepuk bahu Flute menenangkankannya.
"Kalau suara sih jelas aku nggak kalah sama kamu Ling"
"Ya bagaimanapun suaraku lebih bagus dari suaramu Flute. Kan aku dibuat dengan penuh rasa seni tinggi" Kata Seruling.
"Loh .. Ya nggak bisa Ling. Aku yang dibuat pabrik jelas lebih kuat dan lebih merdu dari suaramu". Flute meninggi suaranya karena merasa tersinggung.
"Sebentar sebentar... Kalau masalah suara jelas aku yang lebih unggul. Suara itu kan seni, membuatnya ya pasti dengan cita rasa seni tinggi. Bagaimana mungkin kau yang dibuat dari rongsokan dan membuatnya dengan mesin otomatis yang tidak punya rasa seni bisa sebagus suaraku ?" Seruling tak kuat menahan emosinya.
"Ayo kita buktikan kalau loe berani sama aku Ling" Teriak Flute.
"Loh ayo... siapa takut" Teriak Seruling gak mau kalah.

Maka terciptalah musik ini :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar